Selasa, 16 Juni 2020

Ecommerce, by palmadi putri

PEMASARAN MAGISTER TEKNIK INDUSTRI UII

                                MENGGUNAKAN E-COMMERCE


PENDAHULUAN

            Teknik pemasaran yang baik sangat diperlukan dalam persaingan bisnis jasa dengan perusahaan lainnya meliputi pemasaran eksternal (mempersiapkan jasa, menetapkan harga, distribusi dan promosi jasa), internal (melatih dan memotivasi karyawan agar dapat melayani pelanggan dengan baik), dan interaktif (interaksi antara karyawan dan pelanggan) (Suprijati, 2016).

Transisi perkembangan strategi bisnis perusahaan dari yang semula berorientasi pada produk menjadi berorientasi atau berfokus pada pelanggan membutuhkan strategi yang mampu mengembangkan kultur usaha dalam penciptaan nilai hubungan antara pelanggan dengan perusahaan, dikenal dengan istilah Customer Relationship Management (CRM). Gagasan utama CRM adalah membantu perusahaan dengan menggunakan teknologi, proses bisnis dan sumber daya manusia untuk memperoleh pengetahuan mengenai perilaku, kebutuhan, dan tuntutan pelanggan, mendapatkan, mempertahankan, dan mengembangkan pelanggan yang menguntungkan (profitabilitas pelanggan), dan memerlukan fokus yang jelas terhadap atribut produk yang bernilai bagi pelanggan sehingga dapat memastikan loyalitas, juga pembentukan citra perusahaan (brand equity) di mata publik (Suprijati, 2016, Supaya, et al., 2018).

            Perubahan yang pesat pada teknologi informasi mendominasi seluruh kegiatan sehingga memberikan kemajuan di segala bidang tidak terkecuali E-Commerce yang menyebabkan sistem penjualan berevolusi dari konvensional menjadi digital (Kasmi & Candra, 2017). Perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya akan mampu bersaing dan mengungguli. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk-produk adalah dengan menggunakan Electronic Commerce (E-Commerce) yang dapat membantu memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital (Jayanti, 2014).

            E-Commerce adalah kegiatan transaksi yang dilakukan melalui jaringan internet untuk memberikan layanan bisnis, jual beli barang, jasa dan informasi antara sejumlah pihak. Penerapan teknologi E-Commerce merupakan salah satu faktor yang penting untuk menunjang keberhasilan suatu produk dari sebuah perusahaan untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan dan layanan secara online (Jayanti, 2014; Nasir, et al., 2019)

            Kelebihan dari E-Commerce dibandingkan dengan perdagangan biasa terletak pada kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan (Jayanti, 2014). E-Commerce merupakan hasil penerapan teknologi informasi, yang memungkinkan terjadinya transaksi antara produsen dan konsumen melalui internet sebagai media penjualan, sehingga sistem pemasaran menjadi lebih luas, simpel dan terperinci (Jayanti, 2014; Kasmi & Candra, 2017). Dengan mengambil bentuk tradisional dari proses bisnis dan memanfaatkan jejaring sosial melalui internet, strategi bisnis dapat berhasil jika tepat dalam perlakuannya, yang akhirnya menghasilkan peningkatan pelanggan, brand awareness, dan akhirnya peningkatan pendapatan (Pradana, 2015). Menggunakan E-Commerce dalam memasarkan produk memiliki keuntungan seperti meningkatkan pangsa pasar, menurunkan biaya operasional toko, dan melebarkan jangkauan konsumen. Manfaat menggunakan E-Commerce juga dirasakan oleh konsumen. Konsumen bisa lebih fleksibel dalam membeli produk dari rumah tanpa harus datang ke toko (Jayanti, 2014).

     

STUDI KASUS

Program Magister Teknik Industri UII menjadi salah satu program yang telah memperoleh akreditasi B oleh BAN-PT. Program magister ini juga memiliki program double designation, yakni selain mendapatkan gelar Magister Teknik (MT), lulusan Magister Teknik Industri UII juga akan mendapatkan sertifikasi American Suply Chain Alalyst (ASCA) dan Certified International of Project Manager (CIPM). Hal ini bertujuan untuk mengintegrasikan gelar akademik dan sertifikasi. Tak hanya itu, lulusan Program Magister Teknik Industri UII juga akanmendapatkan sertifikasi keahlian yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Program Magister Teknik Industri UII terbagi menjadi empat konsentrasi, yakni Manajemen Industri, Teknik Industri, Ergonomi dan Keselamatan dan Kesehatan Industri, serta Logistic & Supply Chain Management. Program ini juga menyediakan beasiswa bagi mahasiswa yang berminat, serta dapat memperoleh kesempatan magang kerja untuk mendapatkan gambaran serta pengalaman yang nyata di dunia kerja.

 

PEMBAHASAN

MTI UII dapat merancang elemen kunci model sebagai langkah awal untuk mewujudkan visi dan misi MTI UII kedepannya, sehingga dapat bertahan dan bersaing dengan kompetitor lainnya. Terdapat 8 elemen kunci model bisnis (Laudon & Traver, 2017), yaitu sebagai berikut:

a.       Proposisi nilai

b.      Model pendapatan

c.       Peluang pasar

d.      Lingkungan yang kompetitif

e.       Keunggulan kompetitif

f.        Strategi pasar

g.      Pengembangan organisasi

h.      Tim manajemen

 

Dari kedelapan elemen tersebut terdapat beberapa elemen model bisnis yang paling relevan dapat mempengaruhi keberhasilan MTI UII kedepannya, yaitu sebagai berikut:

a.       Proposisi nilai

Mendefinisikan bagaimana sebuah pendidikan dapat memenuhi kebutuhan calon peserta didik. Alasan mengapa calon peserta didik memilih untuk mempercayakan pendidikannya di MTI UII. Dengan memberikan kualitas terbaik bagi peserta didiknya sehingga memiliki alumni yang berkualitas dan memiliki jaminan karir. Tergabungnya dengan alumni yaitu IKAMTI, telah berkarier di berbagai bidang industri: perusahaan nasional, multinasional, BUMN, Pemerintah, Institusi Pendidikan, NGO dan Wiraswasta. Diharapkan dapat membatu dan menarik kepercayaan calon peserta didik.

b.      Model Pendapatan

MTI UII akan mendapatkan penghasilan, keuntungan dan pengembalian modal dari pembayaran SPP peserta didik maupun sumbangan dari yayasan badan wakaf.

c.       Peluang Pasar

Mengacu ke sebuah pendidikan dimaksudkan marketspace (tempat yang sangat potensial untuk pemasaran) dan potensi keseluruhan dari peluang finansial yang tersedia untuk MTI UII dalam marketspace tersebut. Marketspace MTI UII merupakan mahasiswa S1 dan karyawan. Sehingga MTI UII menyediakan kelas reguler serta kelas blok yang dikususkan untuk karyawan sehingga MTI UII dapat menjadi rujukan kusus untuk semua kalangan.

d.      Lingkungan yang kompetitif

Semakin populernya jurusan Teknik Industri di Indonesia khususnya, maka bersamaan dengan banyaknya institusi yang membuka jurusan MTI. Di Yogyakarta sendiri terdapat persaingan kompetitif antara UII dengan UGM untuk jurusan MTI. Ini menuntut MTI UII untuk terus melakukan perbaikan dan peningkatan layanan agar dapat tetap bersaing dengan kompetitor.

e.       Keunggulan kompetitif

Keunggulan yang ditawarkan oleh MTI UII kepada mahasiswa dan calon mahasiswanya adalah program double designation yaikni selain mendapatkan gelar Magister Teknik (MT), lulusan MTI UII juga akan mendapatkan sertifikat American Supply Chain Analysis (ASCA) dan Certified International of Project Manager (CIPM).

f.        Rencana Pasar

Sebuah rencana yang merinci bagaimana sebuah institusi pendidikan bermaksud untuk memasuki pasar baru dan menarik calon mahasiswa baru.

Contoh : MTI UII memberi beasiswa kusus untuk mahasiswa berprestasi, bekerjasama dengan lembaga lain untu memberikan beasiswa, bekerjasama dengan perusahaan termuka untuk menarik alumni MTI bekerja di perusahaan tersebut dan merancang kondisi belajar yang kondusif serta dosen yang komprehensif untuk menaikkan kualitas pendidikan bagi MTI UII.

 

Setelah merancang elemen kunci model, langkah selanjutnya adalah menentukan pangsa pasar MTI UII terlebih dahulu dengan merancang Customer Life Cycles, atau siklus hidup pelanggan adalah serangkaian tahapan yang dilalui pelanggan mulai dari sebelum menjadi pelanggan hingga menjadi pelanggan yang loyal, yang memberikan value yang tinggi. Dalam sebuah bisnis, terutama yang berhubungan dengan konsumen (B2C), mengelola siklus hidup pelanggan sangat penting. Dalam kasus ini pelanggan dapat kita namakan adalah alumni MTI UII. Dengan tetap menjaga hubungan dengan alumni, MTI UII dapat bekerja sama dalam alumni untuk merekomendasikan mahasiswi MTI untuk membatu dalam berkarir.

Penentu keberhasilan manajemen pelanggan terdiri dari dua pendekatan, yaitu pendekatan siklus hidup pelanggan dan pendekatan bentuk pemahaman persaingan yang diciptakan oleh pemberlakuan MEA 2015 (Supaya, et al., 2018). Berikut ini salah satu gambar diagram dari Customer Life Cycles (Chaffey, 2015):

 

Berdasarkan gambar diatas, terdapat hubungan pelanggan (mahasiswa MTI secara personal atau institusi asal mahasiswa) yang dapat dibangun melalui pengetahuan yang mendalam mengenai kebutuhan dan keinginan, serta memberikan pelayanan yang lebih baik. Terdapat 4 tahapan dalam mengelompokkan bedasarkan konstruksi Variabel Customer Life Cycles (Supaya, et al., 2018), yaitu sebagai berikut:

1.      Customer selection, didefinisikan sebagai siapa target pemasaran yang akan dituju. Dalam hal ini MTI UII dapat menargetkan calon mahasiswa baru dengan mengelola data mahasiswa yang dimiliki, maka dapat dipetakan sebaran mahasiswa MTI UII saat ini berdasarkan asal daerah ataupun berdasarkan asal institusi sebelumnya. Manajemen pemasaran sangat menentukan pada tahap ini. Mereka melakukan komunikasi dengan pasar potensial sehingga diharapkan dapat menarik minat untuk masuk di MTI UII.

Dalam memasarkan kepada calon mahasiswa baru, MTI UII memiliki keunggulan kompetitif dari program MTI di institusi lain seperti program double designation yaikni selain mendapatkan gelar Magister Teknik (MT), lulusan MTI UII juga akan mendapatkan sertifikat American Supply Chain Analysis (ASCA) dan Certified International of Project Manager (CIPM).

2.      Customer acquisition, mengacu pada aktvitas marketing yang berhubungan dengan calon mahasiswa baru dengan minimalisasi biaya akuisisi. Untuk mencapai biaya yang minimum tentu diperlukan target yang tepat, hal ini diperoleh dari pengolahan data mahasiswa, bisa berdasarkan daerah dan asal institusi, fresh graduate atau pekerja. Setelah mengetahui target, selanjutnya pemilihan channel marketing yang tepat juga diperlukan untuk mengoptimalkan jangkauan.

Tahapan ini merupakan mahasiswa baru MTI UII. Mereka akan mengamati kesesuaian antara layanan atau fasilitas yang ditawarkan dengan yang mereka dapatkan. Jika ternyata sesuai atau bahkan melebihi harapan mereka, maka akan merasa puas. Sebaliknya jika ternyata di bawah harapan, mereka akan kecewa dan tidak akan sampai pada tahap retensi atau bahkan dalam beberapa kasus akan mengundurkan diri dan mencari institusi lain.

3.      Customer retention, berfokus pada peningkatan layanan dan memenuhi kebutuhan setiap individu. Tahapan ini dikategorikan dengan mahasiswa semester menengah dalam menjalani pendidikan di MTI sehingga meskipun sudah mendapatkan layanan yang memuaskan, tetapi mereka masih melakukan evaluasi terhadap MTI UII, sehingga belum sampai pada tahap retensi. Sebagai contoh MTI UII telah berinovasi dengan memberikan layanan untuk karyawan dengan tatap muka satu bulan sekali, sehingga MTI UII telah memenuhi kubutuhan setiap individu.

4.      Customer extension,  mengacu bagaimana tingkat pelayanan yang diberikan oleh MTI UII sehingga menyebabkan mahasiswa maupun alumni secara alami merekomendasikan atau menawarkan MTI UII ke calon mahasiswa yang mungkin belum terjangkau oleh system pemasaran yang diterapkan. Pada tahapan ini, memiliki retensi yang tinggi menjadi fokus utama. Pelanggan utama dalam MTI UII dianggap sebagai alumni yang mendapatkan pelayanan dari MTI sehingga berani merekomendasikan kepada para calon mahasiswa diluar, meskipun sesekali pelayanan yang didapatkan mengalami gangguan atau masalah tetapi pelayanan positif yang didapat membuatnya tidak mempermasalahkan.

 


Langkah terakhir yang dapat dilakukan MTI UII setelah merancang Customer Life Cycles adalah memaksimalkan pemasaran. MTI UII dapat menerapkan Lima key technologies dari digital marketing  yang dapat diimplementasikan untuk memasarkan, yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a.       Periklanan digital

Menggunakan digital seperti TV MTI UII dapat mengiklankan untuk menarik peserta didik baru maupun menjaga hubungan baik dengan alumni. Selain mengiklankan, MTI UII dapat membuat acara seperti perlombaan Olimpiade, Seminar, maupun Workshop untuk mahasiswa S1 dan mapun karyawan yang ingin melanjutkan pendidikan S2.

 

b.      Websites

Melalui situs web, MTI UII dapat membagikan artikel, foto, video maupun blog untuk memberikan kesan yang baik dan mendorong mahasiswi S1 maupun karyawan untuk menjelajah.

c.       Email dan pesan pemasaran

Menggunakan fitur email, MTI UII dapat menggunakannya sebagai alat pemasaran penting untuk menjaga hubungan dengan mahasiswa maupun alumni. Melalui email MTI UII juga dapat bekerjasama dengan Universitas lain untuk membagikan informasi mengenai profil maupun pendaftaran MTI UII.

d.      Media sosial pemasaran

Menggunakan media sosial seperti facebook, twitter maupun Instagram MTI UII dapat membuat konten maupun challens positif dan dapat bekerjasama dengan Alumni maupun mahasiswi yang memiliki pengikut yang banyak sehingga mendorong pengguna media sosial untuk berbagi konten MTI UII.

e.       Pemasaran seluler

MTI UII dapat menggunakan aplikasi seluler untuk pertumbuhan pemasaran, sehingga dapat memudahkan calon mahasiswa untuk mengakses informasi maupun mendaftar di MTI UII.

 


 

REFERENCES

Chaffey, D., 2015. Digital Business and E-Commerce Management Strategy, Implementation and Practice. 6th ed. s.l.:Pearson.

Jayanti, G., 2014. Penerapan E-Commerce dalam proses komunikasi pemasaran di toko East Kalimantan Center Samarinda. eJournal llmu Komunikasi, 2(3), pp. 219-228.

Kasmi & Candra, A. N., 2017. Penerapan E-Commerce berbasis business to consumer untuk meningkatkan penjualan produk makanan ringan khas pringsewu. Jurnal Aktual STIE Trisna Negara, 15(2), pp. 109-116.

Laudon, K. C. & Traver, C. G., 2017. E-Commerce business technology society. 13th ed. s.l.:Pearson.

Nasir, M., Basalamah, J. & Kusuma, A. H. P., 2019. Kegiatan E-Marketing sebagai bentuk Kewirausahaan Dini Bagi Pelajar. Celebes Abdimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), pp. 1-8.

Pradana, M., 2015. Klasifikasi Jenis-Jenis Bisnis E-Commerce di Indonesia. Jurnal Neo-Bis, 9(2), pp. 32-40.

Supaya, S., Suwardi & Mardinawati, 2018. Desain Model Manajemen Pelanggan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Batik Warna Alam Temanggung. Admisi & Bisnis, 18(3), pp. 193-202.

Suprijati, J., 2016. Analisis pengaruh Value Chain Customer Relationship Management terhadap Kepuasan Pelanggan pada PT Pos Indonesia di Gresik. Journal of Management Studies, 10(2), pp. 163-179.